PENERBITAN BUKU BERSAMA MAS EDI

     RESUME  : 14

Moderator  :  Aam Nurhasah

Narasumber: Edi S.Mulyanta



        Penulis memang hanya ingin menjelajah lewat pertanyaan pertanyaan tertulis 

yang ditujukan kepada diri penulis sendiri. Mungkin, pada saat mempertanyakan keadaan diri penulis. Penulis tidak harus menjawabnya. Penulis membiarkan saja pertanyaan itu hidup sendiri. Asal kemudian pernyaan – pertanyaan itu penulis tulis, tentulah pertanyaan tidak akan hilang, mereka tidak akan hilang, mereka akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan seluruh fisik dan nonfisik terutama berkaitan dengan wawasan penulis.

 Ada kemungkinan penulis baru dapat menjawab pertanyaan – pertanyaan tentang diri penulis itu, ketika pertanyaan itu ke esokan  harinya, kemungkinan juga, penulis merasakan bahwa di dalam diri penulis terdapat gagasan yang berlian, malam ini penulis tergugah, Tergerak,  hingga pikiran di konsentrasikan  melalui jari – jemari  untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi penulis juga orang lain, terkadang kerepotan sekali mengeluarkan gagasan lewat kata-kata yang menarik.


Malam ini adalah  Petemuan ke 14  kelas belajar menulis gratis via whatsap grup yang dibentuk oleh Omjay. malam ini Aam  Nurhasanah sebagai Moderator, dan  Pak  Edi S.Mulyanta  sebagai Narasumber di Petemuan malam ini, beliau adalah Manajer Operasional Penerbit Andi, dari sisi pak Edi,  penulis  termotovisi bahwa hidup ini pasti butuh proses, kerja keras, ketekunan,dan kemauan untuk  berlatih menulis yang keras sehingga tulisan bisa tembus ke penerbit.

               Penulis anggap  betapa  pentingnya komunikasi, ini salah satu wadah yang harus sejalan antara calon penulis dengan calon penerbitnya, Emang, keduanya terkadang dalam cara pandang yang berlainan. Penulis lebih ke konten yang dikuasai, sedangkan penerbit lebih banyak bobot pemasarannya. Penerbit juga tergabung dalam organisasi yang diakui oleh pemerintah yaitu IKAPI (ikatan penerbit indonesia) dan APTI (asosiasi penerbit perguruan tinggi). Penerbit ini yang secara hukum diperbolehkan mengeluarkan ISBN di bawah Perpustakaan Nasional:

1.    IKAPI adalah penerbit dan percetakan murni mencari keuntungan sedangkan APTI adalah tandingannya yang lebih mementingkan kualitas terbitan yang sesuai dengan keilmuan kampus lembaga pendidikan tinggi APTI yaitu untuk lembaga pendidikan tinggi yang menekankan pada Tridarma Perguruan tinggi.

2.    IKAPI lebih mudah bergerak di pasar, karena genre terbitannya sangat luas dan mudah diterima

3.    IKAPI terjadi secara alamiah, hal ini diperlukan oleh calon penulis untuk dapat memutuskan ke mana calon tulisannya dapat dilabuhkan.

4.    IKAPI yang berjumlah 1000-an tentunya akan sulit diamati secara detail.

penerbit mayor dan minor pemilihan kode nomor ISBN, unuk mempermudah skala produksi masing-masing penerbit. Dan hal ini digunakan oleh lembaga DIKTI untuk memberikan penilaian tersendiri terhadap penerbit tersebut.





Langkah awal  membuat isi proposal untuk penerbit,  dalam hal ini Pak Edyi sudah memberikan motivasi dengan memberikan bagaimana cara mengirikan tulisan, dan membuat penawaran sesuai isinya :

1.           Judul Utama Buku

2.     Sub judul jika diperlukan (sub judul ini memberikan ciri tersendiri untuk mempermudah pencarian tema

3.           Outline lengkap naskah bapak ibu, dalam bentuk Bab-bab dan sub bab yang jelas hirarkinya.

4.           Target pasar sasaran tulisan misalnya,  untuk Guru, Murid, atau Orang tua, atau tulisan umum semua lapisan masyarakat

5.           Tulislah Curiicullum Vitae dalam bentuk narasi. Ini sangat penting untuk melihat  di bidang apa, atau menonjol di bidang apa?

         Hal ini digunakan oleh bagian pemasaran untuk melihat besarnya potensi calon pembaca penulis tersebut, Setelah lengkap ke-5 hal tersebut, akan lebih afdol lagi jika menyertakan satu bab sampel. Satu bab sampel ini akan ditelaah oleh bagian editorial, untuk melihat gaya penyampaian bapak ibu sekalian. Untuk melihat pemilihan kata (diksi) kalimat yang di pilih, serta gaya penyampaiannya.

          Gaya Penyampaian ini sangat diperlukan, untuk dapat menggaet pembaca. Setiap pembaca mempunyai kecenderungan menyukai gaya tertentu dari penulisnya. Misalnya penulis menggunakan kalimat-kalimat aktif akan lebih banyak disukai oleh pembacanya dibanding dengan kalimat-kalimat pasif, karena saat menulis  skripsi, tesis, hingga disertasi 100 persen menggunakan kalimat pasif. Berbeda dengan gaya penyampaian di Buku yang lebih powerfull jika menggunakan kalimat aktif.


Komentar

  1. Singkat tp padat, salam sukses pak..

    BalasHapus
  2. Kok tulisannya jadi kecil sekali ya?

    Tapi, ah, lanjutkan!

    BalasHapus
  3. Wah, saya apresiasi sekali tampilannya skrg pak. Semakin bagus. Kalau boleh usul, utk menyeimbangkan font di pengaturan tata letak di sisi kanan blog. Semangat pak.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MELINTAS Media literasi, Hadir Sebagai Bagian Pelengkap Dari KBMN

SMA PGRI Sindangsono Gelar Ujian Akhir, Siswa Kelas 12

Kebahagian Keluarga Kecil, Menguliahkan Anak Sampai Menyandang Gelar Serjana.