GURUKU IDOLAKU
kesempatan
ini saya menyampaikan rasa terima kasih kepada Teman-teman yang sudah memberi
arahan, ilmunya dikala teman-teman
berjalan-jalan dan mau menyempatkan singgah atau mampir di rumah ku yang masih
dalam ke adaan pembenahan.
Pertemuan
Malam ini seperti biasa di buka oleh Ibu Aam Nurhasanah sebagai Moderator
selang beberapa menit di lanjutkan oleh Narasumber
Ibu Theresia Sri Rahayu. Dalam perkenalannya, beliau asik di sapa
dengan seapaan Cikgu Tere, sesuai alamat blog beliau, https://www.cikgutere.com.
Malam ini beliau mengangkat topik, "Bukan Guru
Biasa". Topik ini beliau sampaikan untuk berbagi pengalaman kepada peserta
menulis, terkait proses penulisan dan penerbitan buku. Mengapa beliau mengangkat topik, "Bukan Guru
Biasa?" Karena menurut beliau, peserta menulis, semua yang mengikuti
kegiatan pelatihan belajar menulis malam hari ini adalah Guru-guru yang hebat dan luar biasa. Bahkan, layak menyandang
predikat, "Bukan Guru Biasa", menurut beliau dalam pembahasan di materi
belajar menulis Saat ini, kita berada dalam masa pandemic.
Di mana kita dipaksa untuk
beradaptasi dengan segala bentuk perubahan, dan pada setiap perubahan itu,
pasti kita akan mengalami situasi yang tidak nyaman. Akibat dari ketidakbiasaan
tadi, banyak Guru di luar sana yang memilih untuk menyerah pada keadaan,
dibandingkan dengan menciptakan situasi baru atau keluar dari situasi yang
dianggapnya tidak nyaman, hal ini tentunya akan menjadikan situasi pandemi saat
ini sebagai sebuah masalah atau bahkan musibah, namun, tak sedikit juga, guru
yang justru menemukan berkah di balik musibah. Yang tadinya tidak mengerti
dengan pembelajaran daring berbasis teknologi, sekarang sudah pintar
menyelenggarakan kelas online, bahkan bisa mengajari rekan Guru yang lain. Yang
tadinya tidak bisa menulis buku, sekarang bisa menulis buku. Dan masih banyak
kisah sukses lainnya.
KISAH SUKSES SEORANG GURU
Beliau juga bercerita terkait pengalaman awal menjadi seorang Guru yang kebingungan dengan kondisi
seperti saat ini. Sampai akhirnya, beliau bergabung dengan grup WA pelatihan
belajar menulis gelombang 4. Saat itu beliau juga tergabung dengan Pak Brian dan di grup yang
sama. https://sittihasnidar.blogspot.com/2020/10/bukan-guru-biasa.html
Menurut beliau dari awal
menulis resume sebagai rangkuman materi belajar, sampai menulis artikel untuk
lomba, dan bahkan menulis bacaan untuk di
manfaatkan dalam pembelajaran, beliau juga menulis buku untuk berbagai kepentingan, banyak
proses yang dilalui untuk dapat menulis artikel dan bahkan buku. Perlu jam
terbang, konsistensi, dan kesadaran dari kita masing - masing. Ucap Beliau sendiri senang menerima tantangan yang
diberikan oleh para Narsumber, seperti Bunda Lilis Sutikno yang menantang agar
jadi penulis resume tercepat dan menulis buku dalam waktu seminggu bersama
Prof. Richardus Eko Indrajit dan Penerbit Andi.
https://www.cikgutere.com/2020/03/kiat-membangun-branding-melalui-blog.html
Dari hasil kerja keras dan
keyakinan yang kuat akhirnya buku beliau
yg terbaru, yang berjudul Bukan Guru Biasa. Diterbitkan oleh
penerbit indie dgn jumlah halaman 230 hlmn.
Motivasi Seorang Guru Sukses
Dari hasil kunjungan beliau
melalui Blog menurut keyakinannya banyak
diantara yang sudah sangat baik dalam menulis, beliau yakin, jika kegiatan
pelatihan ini, bahwa kita pasti dapat
menulis buku karya sendiri dengan baik karena:
1. Dalam segi Alurnya jelas dan kalimat
2. Kalimatnya rapi sehingga paragraf pun menjadi padu
3. Resumenya enak
untuk dibaca karena isinya mengalir.
4. Penulis harus yakin dulu bahwa kita bisa menulis buku
5. topik - topik menarik tersebut bisa dijadikan topik
buku
6. belajar membaca situasi dan kebutuhan saat ini
Misalnya:
-
menulis dengan Tema Guru Pegerak
-
menulis terkait Belajar merdeka
Pengalaman dan Alasan
Seorang guru
a.
Pengalaman
Berdasarkan
pengalaman dan alas an dalam
menulis buku yang beliau kemukakan untuk rangkum dengan kata IDOLA.
I = Identifikasi topik menarik
D = Daftar semua judul luar biasa
O = Outline terperinci akan membantu
L = Lanjut menulis isi bab
A = Atur layout sesuai permintaan penerbit
b.
Alasan
1. Awal beliau menulis sejak dari kelas 3 (Tiga) SD, berangkat dari hobi, menulis cerita dan bahkan buku sederhana yang dikliping.
2. Bergabung dengan penulis lain, membuat beliau terus termotivasi untukbelajar jurus - jurus baru dalam menulis.
3. Menulis adalah sarana menuangkan ide atau pemikiran yang sangat produktif, Kita bebas menjadi siapa saja dan menggali imajinasi kita seluas – luasnya.
4. Menulis mendatangkan banyak manfaat, di antaranya berbagai apresiasi sebagai bonus dari menulis. Contoh apresiasi blogger inspiratif,
Menurut beliau utarakan
bahwa Keterampilan menulis harus terus menerus terasah dan akhirnya tanggal 1
Oktober 2020, dari ke gigihannya beliau mendapat apresiasi dari Direktorat Jenderal
Pendidikan Sekolah Dasar Kemdikbud sebagai Kreator Konten Artikel Terbaik dalam
Lomba Pancasila Bakti 2020, hadiahnya sangat besar yaitu 10 juta rupiah, dalam
bentuk media pembelajaran, bayangkan ketika tulisan kita sebanyak 3 - 4 halaman
dibayar dengan nominal seperti di atas ? ujar beliau “.
Semuanya berawal dari penulis yang kecil dulu, namun
lama kelamaan karya tulisnya akan dihargai orang, asalkan, kita terus konsisten
dalam menulis. Bisa di blog maupun di media sosial.
Untuk dapat memantaskan diri menjadi bagian dari
"Bukan Guru Biasa", hendaknya kita selalu melakukan 3 B yaitu:
-
Belajar, Berkarya, Berbagi.
-
Cari ilmunya, tuangkan lewat karya nyata, dan
-
bagikan karya tersebut hingga
dapat menginspirasi orang lain.
Denagan menulis setiap hari, Niscaya, kulit kita akan
menjadi segar dan awet muda,akibat kandungan manfaat yang luar biasa dari enegi yang di keluarkan ketika jari –
jemari mulai mengetik kata-kata.
Mantaaap pak... sy suka kalimat closingnya..
BalasHapusTerina kasih sdh mengerjakan tugas resumenya dengan baik
BalasHapusTermotivasi sekaali.
BalasHapusmantap pak...
BalasHapusijin bertanya: gimana supaya alamat link bisa berubah biru ketika Fublish seperti pada resume bapak...?
ibu, ketik link di word (jgn lupa beri spasi 1, spy tulisan jadi biru = menjadi tautan). Lalu 'copy' penuh link itu, dan 'paste' di halaman blog. Jadi deh ...
HapusLink Jika saya tulis di word biru namun, jika sudah saya publikasikan berubah . Tolong bagi ilmunya pak
BalasHapusGood job, pak Marinan. Tapi hati hati dengan kalimat yg panjang spt pesan pak Brian.
BalasHapusResume nya lengkap, pak.
BalasHapusKalau boleh beri saran, untuk poin-poin nya bisa diedit lagi supaya tampak rapi pak.
Bagus ya.. terkonsep.. sy jg ingin bisa sprti ini
BalasHapusTerimakasih ya, ibu,bpk atas masukannya, moga jadi perbaikan sll
BalasHapusOke, saya ikut komen. Lebih bagus mungkin diperbanyak bahasa sendiri. Jadi lebih jitu. Sip!
BalasHapusSiap
BalasHapusTerima kasih utk resumenya, Pak. Saya sepakat dengan closing statement nya. ππ
BalasHapusGood closing statement
BalasHapusada kata depan (di) yang harus diperbaiki
BalasHapusTrrimakasih sarannya, mg bisa jd ilmu
BalasHapusResume lengkap. Setuju bagian penutupnya. Namun, agak sedikit terganggu dengan penggunaan tanda baca dan penulisan. Tabik. π
BalasHapusSekadar tambahan pada paragraf dua, ... seperti biasa dibuka oleh Bu Aam ... Menurut saya kalimat ini tidak tepat. Selain penggunaan kata 'di' juga terkesan setiap sesi Bu Aam yang menjadi moderator. Padahal kan moderator bergantian. Saran perbaika: Pertemuan malam ini seperti biasa dibuka oleh moderator. Malam ini Bu Aam bertindak sebagai moderator. Selang beberapa menit kemudian dst. Tabik. π
HapusPak Marinan makin ok
BalasHapussambil menata layout tulisan
BalasHapusTerimakasi untuk saran dan masukanya insyallah ini jadi ilmu buat syπ
BalasHapus