Menunggu
Ditepi jalan aku menunggu, rasa gelisah kian mengigit.
Disekililing renungan acuhkan tampa ada yang mengingat.
Pandangan tajam dengan penuh harapan
Do'a mengalun dalam lubuk, pikiran tampa sandaran.
Pepohonan membisik tak dihiraukan.
Angin yang mengalun dalam ronga-ronga kehidupan.
Cahaya kehidupan yang saling mengisi ke empat pilar.
Penuh renungan riliji bagi diri
Matahari
Angin
Air
Bumi
Yang selalu memberikan kehidupan enegi bagi diri manusia.
Bersyukurlah, lihatlah ke indahan yang tuhan telah berikan.
Marinan guru swasta
Kereeen imajinasinya... teruslah menulis...
BalasHapusYa bu, mhn bimbingnnya
BalasHapus