MENEMUKAN INSTING DALAM MENULIS

Resume               : 15

Moderator :  Ibu Sri Sugiastuti

Narasumber        : Ibu Dita Widya Utami

Rasa Syukur saya malam ini mulai menemukan kunci tentang mengalirkan ide-ide yang membuat saya tersenyum bahagia  bersama   bumda, Sri Sugiastuti sebagai Moderator, yang sering memberikan semangat, saran dalam kunjungannya, dan  juga Saya ucapkan terimaksih  kepada Narasumber

Penulis Sukses Ibu Dita Widya Utami, yang masih  muda 12 tahun di bawah saya,

a.           profil singakat tentang beliau : https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html?m=1

Dalam perkuliahan malam ini beliau akan memabagikan 2 hal  yaitu menulis dan menerbitkan buku.:

Dalam  menulis tak bisa lepas dari keseharian kita. Setiap hari, mungkin kita terbiasa menulis balasan chat di media sosial. Menulis jurnal harian mengajar. Menulis feedback untuk tugas siswa.

Ketika harus menulis buku. Menulis di blog. Rasanya seperti berlari sprin yang tiba-tiba menghantam tembok. Atau bertinju yang tiba-tiba KO. Atau bermain catur yang langsung skakmat, entah apa yang terjadi, seolah semua 

ide lenyap begitu saja, tangan tiba-tiba tak bisa menulis. bahkan lidah pun terasa kelu, saya pun pernah mengalaminya.

          Banyak hal yang bisa kita dapatkan dari kelas menulis. Selain mendapat ilmu, motivasi, tips dan trik menulis, https://dittawidyautami.blogspot.com/2020/04/hadiah-kejutan-dari-pgri.html?m=1

https://dittawidyautami.blogspot.com/2020/04/kisahku-dan-kurma-muda.html?m=1

Tulisan ini adalah tulisan yang mengantarkan beliau  mendapat sepaket kurma ruthob dari KSGN dan PGRI.

1.           komunitas menulis juga dirasa perlu. Karena dalam komunitas itulah kita bisa berbagi tulisan dan membaca tulisan orang lain sehingga kemampuan menulis kita pun akan semakin terasah.

2.           ikut perlomba. Ini cocok bagi siapa pun yang menyukai tantangan. Dengan mengikuti lomba, kita bisa belajar membuat tulisan dengan berbagai tema dalam waktu yang tentunya sudah terjadwal. Saya juga pernah sekali dua kali mencoba, alhamdulillah belum menjadi juara. Hehe, tapi justru dari situ kita akan sadar dimana letak kekurangan kita. Sehingga dikemudian hari, kita bisa belajar untuk menjadi lebih baik.

3.           jika masih merasa sulit menulis adalah tulis saja apa yang ada di sekitar kita atau yang kita alami hari ini.

Dita Widya Utami mengajak kepada kita bahwa beliau pun saat menjadi binaan Omjay di Kelas Menulis Gelombang 7, Omjay rutin mengirim foto setiap hari untuk diubah menjadi tulisan. termasuk  foto ketoprak, gorengan, kucing, rempeyek, wah macem-macem! Pokoknya dari foto itu harus jadi tulisan minimal 3 paragraf. Seru dan sekaligus membuktikan bahwa memang benar apa saja yang ada di sekitar beliau  bisa beliau ubah menjadi tulisan sangat mengagumkan, yang penting nulis agar kemampuan kita semakin terasah.

Menurut beliau apa bila Jika kita belum mempan, mari buat tulisan tentang keseharian kita. Seperti diari. Itu pun tak apa. Yang penting nulis agar kemampuan kita semakin terasah, misalnya tulis saja, kisah mencari tanaman keladi putih di hutan demi gratisan atau untuk istri tercinta atau saat hiking dsb

b. Tips – tips  Menulis Buku

1. Ikut kelas menulis

2. Ikut komunitas menulis

3. Ikut lomba menulis

4. Menulis apa saja yang ada di sekitar/dalam keseharian kita

5. Menulis apa saja yang kita suka

        c.        Harus menulis dimana

Ketika ingin menulis, tentu saja  butuh medianya. menulis itu bisa kita lakukan di :

  •                Blog
  •         Buku harian
  •                HP/Laptop
  •                atau platform menulis online seperti wattpad dan storial

        Bahkan media sosial pun bisa di buat sebagai sarana untuk menulis. Menulis dimana saja yang penting rutinkan atau buat target berapa tulisan yang harus dibuat dalam sehari, seminggu, sebulan, 

Ada beberapa hal yang membedakan saat kita menulis buku solo dan kolaborasi, misalnya  dari tema dan waktu untuk buku solo tentu kita bebas menentukan apa temanya dan kapan mau beresnya. Apakah seminggu, sebulan.  Sedangkan jika menulis bersama, tentu tulisan yang kita buat harus sesuai tema sesuai ketentuan dan waktunya pun sesuai yang dijadwalkan.

            
Ini adalah buku solo pertama  beliau titulis
 
dengan penuh cinta karena berisi 

kumpulan kisah yang terinspirasi dari anak

 didiknya, tetiap ada kejadian 

unik, sampai beliau pun meminjam istilah Munif Chatib yaitu "momen spesial", karena menulut beliau bahwa  basiknya lebih senang tulisan fiksi, maka saat ada kesempatan, beliau tuangkan dalam bentuk cerpen.

             Hal konsisten  dam produktif menulis yang sering di terapkan oleh Ibu Dita Widya Utami dalam menulis

1.        paragraf di tulisnya bisa di berbagai media Bahkan di status WA sekalipun, agar tulisan kita bermanfaat bagi orang lain. terkecuali seperti diary, biasanya pengalaman sehari-hari di tulis, agar masa lalu sebagai bahan evaluasi diri.

2.        Untuk mengusir rasa malas, juga  merefresh otak dan hati terlebih dahulu. Bisa dengan melakukan hal yang kita sukai. Atau membaca beberapa buku ringan dan menghibur.




 

Komentar

  1. Blog bapak semakin mantappp.. Semangat terua ya

    BalasHapus
  2. Sip mantap sudah selesai menulis. Selamat karena sudah berhasil membuat karya berupa tulisan 👍🏻 Kalau sudah selesai menulis, bisa kita ulang kembali membaca untuk menemukan apa yang belum pas dan sudah pas. Bagian mana yang harus diganti atau ditambah. Semangat untuk terus menulis 👍🏻👍🏻👍🏻

    BalasHapus
  3. Terimakasih, atas saran dan msknnya 🙏

    BalasHapus
  4. Resume cukup bagus, tampilan blog juga menarik. sukses selalu

    BalasHapus
  5. Tiap hari semakin bagus 👍👍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MELINTAS Media literasi, Hadir Sebagai Bagian Pelengkap Dari KBMN

SMA PGRI Sindangsono Gelar Ujian Akhir, Siswa Kelas 12

Kebahagian Keluarga Kecil, Menguliahkan Anak Sampai Menyandang Gelar Serjana.