“ JATUH BANGUN MENGEJAR MIMPI”

 

Resume  Ke           : 23

Moderator             : Aam Nurhasanah,S.Pd

Narasumber          : Sigit Suryono,S.Pd. M.Pd

 

Jatuh bangun  adalah kata Spirit, yang sangat luar biasa seperti,  judul lagu, yang tak asing saya dengar, jatuh bangun kata- kata inilah yang menjadi panduan awal ketika saya belajar menulis pomula, dari awal menulis resume dari kata-kat yang terbata-bata, sampai akhirnya terangkai ratusan kata-kata yang bisa saya tulis sehingga saya bisa  bisa merangkai kata yang mungkin enak bica.

Teman-temanlah yang memandu saya yang tidak tau cara menulis menjadi paham sesuatu hal, sangat luar biasa, sebagai Takzim saya  untuk GWA  belajar menulis gelombang 16 dalam pelatihan menulis resume yang ke 23 banyak sekali motivasi, prestasi, dan pengalaman dari para Narasumber di pertemuan awal hingga malam ini.

Belajar menulis malam ini akan dipandu oleh Narasumber Bapak  Sigit Suryono,S.Pd. M.Pd. Seorang Kepala sekolah yang cerdas dan luar biasa dari Lebak Banten, beliau Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976, akan berbagi pengalaman  di kelas belajar  menulis, dengan moderator Ibu Aam Nurhasah,S.Pd, juga sama- sama dari Lebak Banten.

Sebelum bapak Sigit menyapaikan materi, tentang motivasi berprestasi dan pengalaman beliau,  juga  mengapresiasi kepada guru dan kepala sekolah dari kemdikbud sebagai ucapan salam, selamat hari guru nasional kepada kita semua semoga kita akan semakin maju dan jaya dalam pembelajaran ke depan.

Bapak sigit  mempunyai orang tua yang 

berprofesi sebagai guru SD kedua orang 

tuanya sangat disiplin dalam membimbing 

dan mengawasi untuk selalu belajar, 

denagan alasan beliau selalu mendapatkan 

rangking satu selalu di raih 

saat SD, tapi ketika duduk di bangku SMP, keyataannya, bertolak belakang saat duduk di bangku  SMP hanya meraih rangking 24 dari 44 siswa dalam satu kelas, bahkan pernah di 43, 41, dan 39, masa - masa yang sulit.

Namun persahabatan di SMP sampai saat ini masih membekas tidak mengenal rangking, dan status social, dan mulai terlihat perkembangan saat duduk di bangku SMA beliau pernah rangking 8 sedangkan teman-temannya yang lainnya diatas 20 ini salah satu peningkatan dari prestasi semenjak beliau duduk di bangku pelajar.

Bukan hanya duduk di bangku pelajar tapi ketika menjadi seorang mahasiswa pun beliau, di Kampus bahkan hampir DO saat kuliah S1 Pendidikan Fisika di UNY dan lulus 7 tahun, pernah dapat IPK 1,28, sempat   malu juga kalau lihat saat belajar jadi siswa. setelah selesai S1 beliau langsung melanjutkan ke S2 mengambil jurusan TP mungkin inilah era beliau  merasakan jadi orang hebat, saat bisa menyelesaikan dengan waktu 33 bulan dengan IPK 3,8 dengan hasil cumlaude, yang merubah cara berpikir dan pandangan

karena :

·  Orang akan sukses jika dia fokus dan senang dengan apa yang dikerjakannya"

·     Orang akan sukses jika bisa fokus pada bidang yang dia bisa ditekuni dan dilakukan inovasi terus menerus.

Menurut Sigit Suryono,S.Pd. M.Pd. Pengalaman gagal, saat dimasa sekolah sapmai kuliah di S1 benar-benar membekas dan itu mempengaruhi cara mengajar pada anak-anak, termasuk orang yang tidak akan membeda-bedakan anak karena prestasi akademiknya,  beliau cenderung sebagai motivator bagi mereka karena pengalam hidup  saat SMP jadi juara 3 dari belakang, HE…He..He


     Di saat menjadi guru SMP Negeri 1 

Wonosari tahun 2005, saat itu sedang 

menempuh S2,  dan hampir selesai 

kemudian beliau lulus S2 tahun 2006, dan 

setelah lulus S2, kemudian fokus pada 

pekerjaan beliau di SMP Negeri 1 Wonosari 

sebagai guru IPA dan Guru Tik, saat 

mengajar inilah pengalaman beliau  

bertambah 

dan sering melakukan kolaborasi dengan 

siswa untuk


melakukan riset tentang pembuatan media, maupun tentang berbagai model pembelajaran.

Kemudian di tahun 2006, saat pertama kali memiliki Sigit Suryono,S.Pd. M.Pd mempunyai kenangan yang tak terlupakan, saat ikut kompetisi Simposium tingkat Propinsi DIY,  yang isinya orang-orang hebat semua mereka Pengurus MGMP disemua mapel, sementara beliau  guru baru, yang mendapat sampur untuk ikut kegiatan tersebut, di karenakan menggantikan guru di sekolah  yang mengundurkan diri.

Akhirnya beliau mendapat Pengalaman bertemu orang hebat inilah saatnya untuk "Belajar itu kata hati beliau, dan akhirnya beliau banyak membuat catatan kecil bagaimana orang berbicara, presentasi, dan menyampaikan ide dan pemikiran dan gagasan ilmiah dalam kegiatan tersebut.

Sedangkan di tahun  berikutnya beliau sudah jadi langganan, untuk mengikuti berbagai lomba tingkat nasional ada 7 kali lomba, yang beliau  ikuti sebelum gupres tahun 2015, yang tentu bisa di tebak hasilnya adalah "gagal" dan "kalah,  pada saat itu belum bertemu dengan Omjay, dan  mas Agus Sampurna, di Even Evaluasi pelaksanaan Rumah belajar di Bogor.

Saat itu adalah belum mengenal  omjay, mungkin beliau lupa, dari perkelan, pertemuan itulah sampai ahkhirnya omjay memberinya hadian sebuah buku yang judulnya "Menjagi Guru Tangguh Berhati Cahaya

Dari pertemuan itu lah beliau  punya keingian memiliki web untuk  di gunakan  mencatan seluruh aktifitasnya yang bisa di jadikan portofolio perjalan sebagai pendidik, peneliti, pengembang media pembelajaran, maka di tahun 2012, akhirnya memiliki seluruh catatan aktifitas ilmiah yang  catat di web beliau yaitu http://www.ciget.info

web inilah yang mengantarkan beliau bisa meraih mimpi menjadi :

·         juara 1 gupres di tahun 2015, kemudian,

·                        menjadi Duta Rumah Berlajar terinteraktif tahun 2018,

·                  Duta Sains PPPPTKIPA, Sarjana Adi Manggala Bidang Pendidikan dari UNY.

·           menjadi Guru Inovatis SMP Tahun 2020.

Menurut beliau Kunci keberhasilan itu adalah :

1.   Fokus,

2.   Senang meneliti,

3.   Mencatat semua aktifitas ilmiah di Blog

Tekait  Aprsiasi Guru dan Kepala Sekolah di tahun 2020 ini. Menurut beliau masalah waktu sangatlah longgar karena portofolio, saat gupres dan kegiatan apresiasi sarjana alumni berprestasi dari UNY sudah ada di file semua tinggal bikin essay, saat surat edaran yang  terima tangal 26 oktober kemudian penyerahan berkas tanggal 1 - 10 Nopember 2020.

 Menurut beliau harapan tersebut ternyata tinggal harapan, karena tanggal 5 Nopember 2020 laptop beliau pun  rusak  sehingga mati total.

          Sementara data yang baru sempat di simpan Hd baru 5%,  yang  unggah di drive, pusing tuju keliling, mau mundur malu karena sudah menyampaikan ke teman-teman disekolah kalau siap ikut kegiatan ini, tapi mau maju file hangus semua, maka beliau pun 2 hari blong tidak bisa kerja apa-apa.

kemudiaan beliau download dan baca ulang aturan dari kegiatan apresiasi itu dengan seksaama, mencoba dalam waktu 3 hari untuk mengerahkan 200% pikiran, perasaan, fokus, dan juga kemampuan utuk secara cepat menyusun portofolio semua kegiatan, dan  fokus ke Web untuk memulai lagi menyusun berkas sesuai dengan syarat tersebut dan mengecek kembali berkas-berkas pendukung.

Dan senjata beliau http://ciget.info/ tinggal ini, dan menscane kembali semua berkas yang dibutuhkan, apa yg melatar belakangi mengikuti semua kegiatan tersebut sampai sukses ? Marinan 




 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MELINTAS Media literasi, Hadir Sebagai Bagian Pelengkap Dari KBMN

SMA PGRI Sindangsono Gelar Ujian Akhir, Siswa Kelas 12

Kebahagian Keluarga Kecil, Menguliahkan Anak Sampai Menyandang Gelar Serjana.